Apa perbedaan Mekanika Tanah Prodi Sipil dengan Transportasi?
![](https://statik.unesa.ac.id/terapan-transportasi/thumbnail/20e44f67-b383-42b1-ae2c-87bf0db521c7.png)
Praktikum Mekanika Tanah merupakan
bagian penting dalam pembelajaran yang bertujuan untuk memahami sifat-sifat
fisik dan mekanis tanah sebagai salah satu material konstruksi. Dalam praktikum
ini, mahasiswa melakukan berbagai pengujian, seperti uji konsistensi tanah
(batas cair, batas plastis), analisis ukuran butir, uji pemadatan, dan uji
geser langsung, untuk mengetahui karakteristik tanah yang berpengaruh terhadap
perencanaan dan stabilitas struktur.
Fokus pada Program Studi Sarjana Terapan Transportasi sendiri pada peran penting dalam memahami sifat tanah yang memengaruhi desain dan konstruksi infrastruktur transportasi.
![]() |
Praktikum Mekanika Tanah di
Teknik Sipil secara umum mencakup pengujian karakteristik tanah untuk berbagai
keperluan konstruksi, seperti bangunan, jembatan, dan jalan. Namun, di program
studi Transportasi, praktikum ini lebih terfokus pada pengujian yang relevan
dengan kebutuhan infrastruktur transportasi, seperti uji CBR (California
Bearing Ratio) untuk menentukan kekuatan tanah dasar pada perkerasan jalan, uji
pemadatan untuk memastikan kestabilan lapisan tanah, serta analisis gradasi
butir untuk desain campuran agregat.
Melalui serangkaian uji
laboratorium seperti uji pemadatan, uji CBR (California Bearing Ratio), dan
analisis gradasi butir, mahasiswa mempelajari karakteristik tanah dasar
(subgrade) yang menjadi elemen utama dalam perencanaan jalan raya, rel kereta,
dan bandara. Praktikum ini juga mengajarkan penerapan standar pengujian seperti
SNI dan ASTM untuk memastikan hasil yang akurat dan aplikatif dalam desain
geometrik serta analisis stabilitas lapisan perkerasan.