Mencoba Mengurai Kemacetan Surabaya dengan Rancangan MRT
Surabaya,
kota metropolitan terbesar di Jawa Timur, mengalami pertumbuhan pesat
dibandingkan kota-kota sekitarnya. Pada 2022, penduduknya sudah mencapai 2,8
juta jiwa dengan wilayah 350,54 km2 (BPS Surabaya, 2023). Pergerakan harian
dari kota-kota sekitar ke Surabaya seperti Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto
semakin meningkat, disebabkan oleh kesempatan ekonomi yang luas (Bahar &
Handayeni, 2020; Romdiati & Noveria, 2008).
Namun, pertumbuhan Surabaya terbatas oleh lahan yang terbatas, memicu lonjakan harga properti dan ekspansi ke luar kota, yang membentuk Surabaya Metropolitan Area (SMA) (Shabrina & Nurlaela, 2021; Setyawati, Ghifari, & Aribahwanto, 2022). SMA memiliki lebih dari 305 ribu penduduk, dengan mayoritas perjalanan untuk bekerja (Badan Pusat Statistik, 2017; Shabrina & Nurlaela, 2021). Mobilitas di SMA didominasi oleh sepeda motor dan mobil pribadi, menyebabkan kemacetan parah.
Untuk mengatasi kemacetan, perencanaan MRT Surabaya menjadi solusi penting. MRT adalah sistem transportasi berbasis rel yang efisien dan ramah lingkungan (Fakhrizal, 2022; Ginanjar, 2019). Perencanaan rute MRT Surabaya didasarkan pada prinsip-prinsip seperti menghubungkan wilayah padat kerja, mengikuti jaringan jalan, dan meminimalkan transfer (Walker, 2011).
Hasil penelitian menunjukkan wilayah-wilayah penting seperti perkantoran, perdagangan, dan pendidikan, serta integrasi dengan moda transportasi lain (Ha et al., 2024). Rencana lima rute MRT Surabaya, seperti Rute Biru dari Bungurasih ke Surabaya North Quay, dirancang untuk menghubungkan pusat-pusat penting di Surabaya (Sun et al., 2019). Selain itu, pembangunan MRT menggunakan pendanaan kreatif melalui kerjasama pemerintah dan swasta (Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan RI, 2023).
Dengan demikian, MRT Surabaya diharapkan dapat mengatasi masalah kemacetan dan menjadi solusi transportasi yang andal dan efisien untuk warga Surabaya dan sekitarnya.
Artikel lengkap tentang penelitian ini dapat diakses di sini.